Dampak buruk seks anal

 

Berbagai cara orang dalam mendapatkan kenikmatan hubungan seks, salah satunya melalui seks anal. Berbagai data dari luar negeri menyebutkan bahwa aktivitas seks anal meningkat di tengah masyarakat. Beberapa laporan kasus seks anal yang mengemuka di media menunjukkan bahwa kebiasaan seks ini juga terjadi pada masyarakat kita.

Apakah seks anal ini berbahaya, pertanyaan ini kadang kala muncul dalam pembicaraan dalam praktik sehari-hari.

Saya coba menguraikan sedikit apa dampak seks anal  pada saluran cerna bawah seseorang. Anus atau dubur memang tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar. Anus berperan sebagai tempat lewatnya feses atau kotoran, sehingga jelas bahwa anus bisa menjadi sumber infeksi. Selain itu karena anus atau dubur tidak siap untuk menerima masuknya benda dari luar maka jika masuknya benda tersebut dilakukan secara dipaksa dan tanpa diberikan lubricant (pelumas) maka akan menyebabkan dinding anus dan bagian poros usus (rektum) rentan untuk luka. Kondisi luka bisa hanya memar, tapi bisa menyebabkan robekan jika berlanjut tentu kondisi robekan ini akan menyebabkan anus tidak bisa menutup sempurna.

Selain itu kondisi luka tersebut akan memudahkan tertularnya berbagai infeksi dari partner yang melakukan seks  anal. Risiko terjadi luka akan bertambah banyak jika proses seks anal dilakukan secara dipaksa. 

 

Penyakit Menular Seksual

Berbagai penyakit infeksi karena hubungan seksual (sexually transmitted disease/STD) mudah ditularkan melalui hubungan seks anal  ini. Berbagai penyakit STD tersebut antara lain: HIV,Herpez simplex, hepatitis B, hepatitis C dan human papiloma virus (HPV) . Selain itu infeksi bakteri yang bisa terjadi antara lain gonorea, khlamidia, syphilis dan shigelosis. Pasien dengan infeksi bakteri ini bisa saja mengalami diare yang berdarah dan berlendir, mengalami luka2 terinfeksi bahkan timbul bisul dan radang di seputar bubur dan poros usus (rektum). Timbul nyeri dan nyeri bertambah saat buang air besar. Selain itu  gejala yang bisa muncul pada infeksi karena hubungan seksual antara lain: vagina atau penis terasa gatal, merah bengkak, BAK ada nanah,  nyeri pada perut bawah, jika infeksi sistemik pasien bisa demam dan menggigil. Untuk mencegah terjadinya penularan infeksi karena hubungan seksual, kepada pelaku seks anal tetap diminta untuk menggunakan kondom dalam melakukan hubungan seksual melalui anal. Apalagi kalau seks anal tersebut dilakukan pada multi partner. Pada satu laporan penelitian yang di publikasi pada jurnal AIDS and behaviourmendapatkan bahwa pada kaum laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan laki-laki mendapatkan bahwa pelaku yang melakukan aktivitas depan belakang lebih berisiko terjadinya HIV jika seseorang tersebut  hanya sebagai penerima saja. 

 

Kanker Anus 

Akibat yang paling berbahaya dari seks anal  ini adalah terjadi kanker anus. Risiko terjadi kanker sama pada semua jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan. Risiko terjadinya kanker anus lebih tinggi pada orang di bawah umur 30 tahun. Sejauh ini saya beberapa kali mendapat kasus kanker anus berumur di bawah 30 tahun dan berhubungan dengan riwayat seks anal .Umumnya mereka melakukan seks anal  dari partnernya. 

 

Dari beberapa literatur yang saya baca kebiasaan seks anal dilakukan biasanya terinspirasi setelah menonton film porno. Oleh karena itu dengan kemudahan mendapatkan film porno melalui internet kebiasaan seks anal  ini akan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Akhirnya seks anal baik dilakukan secara terpaksa atau maupun suka sama suka merupakan tindakan seksual berisiko tinggi untuk terjadinya berbagai infeksi baik virus maupun bakteri dan perlukaan pada anus dan organ sekitarnya termasuk kanker anus. Oleh karena edukasi yang terus menerus harus disampaikan atas adanya  risiko gangguan kesehatan pada aktivitas seks anal. 

Mudah2an informasi ini bermanfaat.

Dampak buruk seks anal