Ari F Syam, MD,PhD,MMB,FACP,FACG
Internist Gastroenterologist Faculty of Medicine, Universitas Indonesia
Care About What's Happening around us #GerakanAntiHoaksKesehatan
Sungguh nikmat ketupat Bengkulu
Karena enak beli sekeranjang
Dua ribu dua empat segera berlalu
Almanak baru siap dipajang
Bunga melati sanggatlah wangi
Tumbuh subur di tengah Gaharu
Tahun berganti sebentar lagi
Semoga terhibur di tahun Baru
Putri raja memakai Gelang
Lembut warnanya seperti beludru
Sungguh hati sanggatlah senang
Menyambut hadirnya Tahun Baru
Buah Jambu buah Mangga
Enaknya di rujak sambal Terasi
Tahun baru penuh makna
Semoga melonjak berbagai prestasi
AFS 2025
Prinsip utama mengobati pasien GERD adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi. Tatalaksana penyakit GERD berupa tatalaksana non obat/perubahan gaya hidup dan tatalaksana obat-obatan. Tatalaksana non obat yaitu perubahan gaya hidup.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk tatalaksana non obat, pasien GERD antara lain:
1. Menghindari konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.
2. Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.
3. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.
4. Hindari minum kopi, alkohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut.
5. Hindari makanan yang mengandung coklat dan keju.
6. Menghindari stress
7. Mengontrol berat badan sampai mencapai berat badan ideal
Beberapa data penelitian menunjukkan bahwa pada pasien yang memang sudah mengalami GERD jika mengkonsumsi daging yang berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD.
Tatalaksana obat-obatan
Obat yang diberikan terutama obat-obat yang memproduksi asam lambung atau dikenal sebagai anti sekresi asam lambung. Obat-obat kelompok ini terdiri dari 2 kelompok obat yaitu penghambat reseptor H2 (antagonist H2 reseptor) antara lain ranitidin, famotidin, nizatidin atau simetidin. Kelompok kedua yang termasuk obat anti asam yang kuat yaitu penghambat pompa proton seperti omeprazol,lansoprazol, rabeprazol,esomeprazol atau pantoprazol.
Antasida obat penetral asam yang banyak dijual bebas digunakan untuk mengurangi gejala akibat GERD tersebut.
Demikian sekedar informasi mengenai penyakit GERD, penyakit kronis karena asam lambung yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Pasien dengan GERD bisa sembuh dengan menghindari faktor pencetus dan mengosumsi obat-obatan sampai tuntas sesuai petunjuk dokter.
Mudah2an kita semua selalu diberi kesempatan untuk hidup sehat dan selalu sehat.
Amin.