Harapan untuk pemimpin UI ke depan
Alhamdulillah, saat ini saya sedang menyelesaikan tugas di tahun terakhir untuk sampai akhir tahun depan mendapatkan amanah untuk memimpin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Sedikit kilas balik pada tujuh tahun silam, atas dasar keinginan untuk berkontribusi pada almamater tercinta dan dorongan para senior, saya mencalonkan diri dalam proses pemilihan Dekan FKUI. Setelah menjalani proses yang cukup panjang, alhamdulillah, saya diberikan kepercayaan oleh pimpinan Universitas Indonesia untuk memimpin fakultas kedokteran tertua di Indonesia ini.
Banyak langkah-langkah yang telah saya kerjakan sejak terpilih pertama kali demi mendorong kinerja dan prestasi FKUI terus berkembang, termasuk menyusun rencana strategis yang jelas dan mendengarkan suara dari berbagai kalangan sebanyak mungkin.
Seiring dengan berjalannya masa kepemimpinan saya menjadi dekan di Fakultas Kedokteran, rasa kepemilikan atau sense of belonging dalam diri saya terhadap almamater tercinta semakin bertumbuh sehingga ingin terus memberikan yang terbaik untuk almamater.
Pengalaman dan tren capaian positif yang saya kerjakan bersama tim di FKUI selama ini menjadi pengalaman yang luar biasa untuk hidup saya ke depan juga untuk anak dan cucu saya.
Di sisi lain, saya juga menilai kampus pusat ilmu dan budaya bangsa ini masih menyimpan segudang potensi yang dapat dieksplorasi lebih jauh guna membawa UI semakin bersaing di level internasional, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Universitas Indonesia UI sendiri memiliki visi di tahun 2026-2030 menjadi UI berkembang, bermanfaat, dan mantap sebagai lima besar di Asia Tenggara. Saya optimis dengan segala potensi yang dimiliki UI, kita bersama dapat mencapai tujuan tersebut.
Saat ini, UI masih menjadi universitas terbaik di Indonesia berdasarkan sejumlah pemeringkatan seperti QS World University Rankings dan Times Higher Education Rankings.
Pada skala internasional, UI masih berada di peringkat 206 di dunia, 48 di Asia, dan 10 di Asia Tenggara. Posisi UI di level internasional masih dapat ditingkatkan dengan lebih mengoptimalisasi sumber daya, fasilitas riset dan pendidikan, publikasi ilmiah, serta kualitas staf pendidikan dan mahasiswa.
Salah satu modal dasar diri seorang pemimpin apalagi pemimpin institusi pendidikan bahwa mereka harus punya prinsip sebagai pelayan dan bukan untuk dilayani.
Prinsip itulah ini harus terus-menerus ditularkan kepada seluruh jajaran pimpinan institusi pendidikan. Selain itu para pimpinan dan staf dibawahnya juga selalu berusaha untuk mempermudah segala urusan.
Alhamdulillah dengan semangat tersebut, terdapat beberapa prestasi yang ditorehkan oleh FKUI yang dapat menjadi gambaran target dan arah program yang akan saya bawakan untuk UI.
Selama tujuh tahun terakhir, FKUI sukses naik peringkat dari 301-350 ke 201-250 berdasarkan QS University Rankings by Subject Medicine.
Selama tujuh tahun terakhir, terdapat pertambahan 100 guru besar baru di FKUI yang bisa menjadi barometer untuk fakultas-fakultas besar di Indonesia.
Kondisi ini juga sejalan dengan jumlah publikasi ilmiah terindeks Scopus FKUI juga menunjukkan grafik yang terus meningkat, yang mana dalam tujuh tahun terakhir telah menerbitkan lebih dari 5.000 publikasi scopus.
Berbagai produk inovasi dari hasil riset staf dan peneliti kami juga sudah didorong semaksimal mungkin untuk dapat dilakukan hilirisasi dan komersialisasi, seperti Virna Glaucoma Implant, KODC Dengue, ventilator neonates serta implant untuk tulang belakang.
Demi memperluas jaringan dan ekspansi kontribusi kami juga terus konsisten menjalin kolaborasi pendidikan dan penelitian dengan pihak-pihak eksternal, seperti pemerintah, pihak swasta, dan institusi internasional.
Saya melihat fakultas-fakultas lain juga memiliki potensi yang sama. Dengan kolaborasi dari berbagai fakultas, tentunya cita-cita UI menjadi Universitas Berkelas Dunia (UBD) bukanlah sebuah angan-angan belaka, melainkan menjadi sesuatu yang dapat dijadikan menjadi nyata.
Selain mendayagunakan jajaran staf hal yang dapat dilakukan adalah senantiasa mendukung mahasiswa untuk selalu berkarya di tingkat universitas, nasional, dan internasional. Mahasiswa UI sendiri adalah mahasiswa terbaik di Indonesia yang dapat bersaing dengan universitas top dunia.
Mahasiswa adalah bagian dari UI yang harus dirangkul dan didukung. Mahasiswa UI adalah bagian dari pemuda Indonesia yang memiliki semangat bergelora untuk mengembangkan potensi diri mereka dan pada akhirnya dapat memberikan manfaat kepada Indonesia dan juga Universitas.
Mahasiswa S1 merupakan stake holder utama universitas. Pimpinan UI kedepan juga harus membuka komunikasi yang baik dengan mereka. Berbagai potensi dimiliki oleh para tokoh2 di UI, sebagian dari mereka mempunyai pengalaman memimpin lembaga nasional dan internasional.
Hingga saat ini, Universitas Indonesia (UI) masih menjadi destinasi favorit dan unggulan di Indonesia sebagai tempat belajar dan berkontribusi bagi insan-insan cendekiawan di Indonesia, bahkan mancanegara.
Hal ini harus dimanfaatkan secara optimal agar, mahasiswa2 hebat ini bisa menjadi hebat setelah lulus kelak karena bertemu dengan dosen-dosen yang hebat.
Sebagai kampus tertua di negeri ini, sudah selayaknya jargon "UI untuk Indonesia" terus dikumandangkan dan ditingkatkan menjadi "UI untuk dunia".
Tentu hal ini dapat dicapai dengan adanya integritas, kredibilitas, dan komitmen dari semua pihak yang ada untuk pembangunan UI. Dengan didasari implementasi dari 9 (sembilan) nilai UI, saya rasa semua cita-cita UI baik dalam jangka pendek maupun panjang dapat tercapai.
Saya yakin pemerintahan baru yang datang akan mendukung dan membantu pengembangan universitas demi mencetak manusia-manusia pembangun bangsa.
Salah satu visi dari UI saat ini yaitu menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi yang unggul dan berdaya saing.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa salah satu penilaian reputasi akademik dan peringkat internasional dari institusi pendidikan tinggi adalah kuantitas dan kualitas publikasi. Kualitas publikasi dapat dilihat dari jumlah sitasi yang menggambarkan hasil riset yang unggul, inovatif, dan memiliki kebaruan.
Per awal tahun 2024, UI tercatat memiliki 32.220 dokumen di Scopus dengan total sitasi sebanyak 263.152. Angka ini masih dapat terus ditingkatkan dengan memperbanyak kolaborasi penelitian, terutama riset multidisiplin, serta meningkatkan pengumpulan dana bantuan hibah penelitian.
Saya juga merasa masih banyak hasil riset yang mampu didorong untuk bekerja sama dengan industri sehingga hilirisasi produk inovasi dapat semakin luas dan berdampak pada masyarakat.
Perkembangan iklim riset berupa peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah itu sendiri juga akan berdampak pada pertambahan jumlah guru besar.
Data terakhir saat ini terdapat 432 orang guru besar yang aktif di UI. Penambahan jumlah guru besar akan berdampak juga pada kualitas pendidikan dan penelitian di universitas. Hal ini juga dapat menunjukkan keseriusan kita dalam berpartisipasi menangani permasalahan global dan sustainable development goals (SDGs).
Guru besar yang tercipta memang guru besar yang mendedikasi tinggi untuk tridharma perguruan tinggi. Sangat mudah untuk melihat rekam jejak dari mereka, kita bisa melihat melalui scopus dan melalui google apa kontribusi yang bersangkutan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kasus adanya penambahan jumlah guru besar di salah satu universitas yang tidak benar membuat kita semua miris, kementerian pendidikan dan kebudayaan memang harus tegas untuk melakukan upaya2 perbaikan dalam proses pengangkatan guru besar.
Saya selalu punya harapan untuk pemimpin UI yang akan datang. Saya mengajak semua untuk terus-menerus peduli kepada UI yang kita cintai, dan bersama mewujudkan UI terbang tinggi di level dunia. Target kita yang terdekat saat ini adalah untuk membawa UI ke tingkat 5 besar di ASEAN.
Target ini sangat mungkin untuk dicapai apabila semua civitas akademika bahu-membahu menjalankan visi misi yang telah disusun oleh pimpinan UI yang akan datang. Pimpinan UI kedepan berusaha untuk merangkul semua pihak yang dapat terlibat baik secara vertikal maupun horizontal.
Saya berharap UI akan terus terbang tinggi untuk membangun dunia. Untuk memulai hal tersebut perlu langkah2 kecil yang sederhana untuk meningkatkan kepedulian untuk UI bisa terbang tinggi. UI yang maju pasti berdampak untuk kampus lain di Indonesia dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Salam sehat,
Ari Fahrial Syam
Dekan FKUI 2017-2025.
Tulisan ini sudah terbit di kompasiana
https://www.kompasiana.com/doktorari/66f8c6d834777c684e69d452/harapan-untuk-rektor-terpilih-universitas-indonesia